Rabu, 01 April 2009

Tertikam Sunyi

Aku mencari ruang
Pada sebuah harap yg tersesat
Mencari tempat berlabuh
Kala penat dan letih mulai menyumbat

Asa ku merentang
Bersama sayap - sayap yang terkadang terkepak
Mencari sebening celah sabda cipta
Membawa nya menyusuri setapak jalan yang terlewati

Jenuhku memenuhi puncak
Bosan ku menjulangi pendar pendar mentari
Dan saputan awan mendung
Memekatku dalam puncak kesunyian

Tapi Mengapa
Aku masih saja merasakan sepi di tengah kegaduhan
Aku masih saja merasakan sunyi di tengah keramaian

Teriakanku membumbung tinggi
Hingga sebatas nadir batas kemampuan
Mencoba mendulang dogma
Merangkai kegalauan dengan dengungan rasa

Tapi Mengapa
Aku masih saja merasakan sepi di tengah kegaduhan
Aku masih saja merasakan sunyi di tengah keramaian

Malam memekat
Teriakan ku pun ter cekat
Sebuah tangan mengambil pelepah tempat ku berteduh dari tetesan hujan

Tak ada yang mau perduli
Tak ada yang mau mengerti

Sepi ....
Sendiri .....
Tertikam sunyi ...



seindahtitianpelangi,

Secuil Hasrat Yang Pernah Tersirat

Perjalananku tertatih
Tersumbat bayang sekelimang peneruh asa dan hasrat metafora
Dudukku terpekur
Melihat seolah dinding yang berjelaga
Amarah yang terlantar
Kesepian yang menghujam
Para munafik yang memuakkan
Di antara hamparan safana rerumputan
Kuambil sejumput jerami
Menjuntarkan khayal tentang secuil kisah masa silam
Kata ibunda menyelimutiku dengan selimut penghangat badan
Dan kedinginan sebelum aku terpejam
Mungkin hanya baitan kenangan
Akan keharuan dan tapak tulus kasih saying
Trulur murni tanpa dinding pembatas
Menghadir indah menembus dinding nurani
Sejauh mata memandang
Hanya ada tepisan nisan yang telah
Yang menorehkan sebuah nama seseorang
Yang telah memjam abadi
Akhirnya kulangkahkan kaki
Meninggalkan areal sunyi sepi ini
Namun entah sampai kapan
Kerinduan ini akan menghilang dalam titian jiwa
Dan linangan perasaan yang tergenggam

Jakarta, 26 November 2007
Di sebuah kesunyian areal pemakaman

seindahtitianpelangi

Sebait Kenangan Di Secarik Kertas Bangku Belakang

Sebuah tabir kenangan pernah tersibak
Melewati padanan waktu
Kita saling mencoba meremang senja
Melewati masa - masa terindah di bangku SMA

Aku mengenalmu
Lewat secarik kertas yang tertinggal di bangku belakang
Lalu kita saling merangakai baitan kata
Melawati bahasa hati belahan jiwa

Rasa itu kemudian mendekam di lubuk sanubari
Mengkristal hingga ke tepian jantung hati
Menaburkan selaksa warna titian pelangi
Membumbung tinggi hingga mencapai ujung pertiwi

Tapi mengapa ......
Kau masih saja ragu denganku
Kau masih saja menimang - nimang sebait nilai ketulusan
Hingga ku terkekang dalam penantian yang tak terujung terbataskan

Waktupun bergulir
Letih dan penat dalam penantian
Ku terima seseorang yg menebar asa dan buih - buih rasa
Walau sebenarnya hanya sekedar pengisi sebuah rongga kosong di jiwa ku

Wahai kau seorang yang selalu ku rindukan di setiap ketinggain malam ku
Ijinkanlah aku memasuki puri terdalam hati mu
Bersama kita menanam benih bulir bulir asmara
Hingga tumbuh pohon keabadian dari kemurnian cinta kita



seindahtitianpelangi,

Ruang Putih Penghadir Gelegar Deru KEharuan Dan PEdihnya Rasa KEhilangan

Lorong ini memanjang
Ujung berliku bertitian bangku-bangku kosong
Puncak dari kesunyian rasa menyeruak
Hadir menjelma tulus nyata sesucinya bayi pertama kali melihat pendar mentari

Di sebuah sudut ruang
Lolongan nestapa perih pedih penuh tangis kesenduan
Jalanan samara penghantar nyawa yang terengut si sakit
Entah surga penuh pendar-pendar warna sastra jingga terdapati
Entah neraka terhunjam perih terilhami
Itu semua rahasia Ilahi Robbi

Di sudut lain
Tangisan haru memuncak lewat lelehan sebening telaga di tepian kelopak mata
Mengiringi kehadiran suara tangis pertama kali dari kelahiran bayi
Kebahagiaan menyembur seindah siluet senja yang menyepuh rarakan mega menjadi magen
Di pilahan ruang yang berjarak
Tatapan penuh harap tersirat lewat kesenduan pandangan
Memandang pembaringan si sakit yang menempuh perjuangan
Walau kadang itulah kodrat manusia yang ternafikan

Sedu sedan warna warni rasa
Pedih perih, suka duka, derai tawa dan pandangan penuh simpati
Hadir menjelma nyata sesuci ini di ruang ini
Mengilhami pemahaman manusia akan sebuah jalur lurus keimanan
Bahwa sepanjang kuat manusia berusaha berjuang tetap Sang Khalik yang menentukan saat-saat menuju keabadian


Rumah Sakit Pondok Indah pukul 20.30 WIB
Jakarta, 24 Desember 2007

seindahtitianpelangi

Kau Torehkan Sembilu Di puri Terdalam Hatiku

Aku pernah memimpikan
Membangun sebiduk ruang dengan mu
Tempat kita menyatu dalam suka duka
Tempat kita bercengkrama hingga ajal menjelma

Rasa percaya ku mengabur
Menjadi keraguan - keraguan yang telah terkristal
Kala kau mainkan sumbu api pembakar sekam
Di belakang ku

Hatiku hancur terkeping - keping
Kau musnahkan sebening asa yang telah memekat di jiwa

Kini ku goyah
Menata bayang mencari tempat perlabuhan
Meramu sajak dalam kesendirian
Demi dirimu sang pujaan

Namun selalu ada pintu terbuka
Tempat kau bersandar kala kau terpuruk
Karena dirimu lah pelita hidup ku
Sinar penerang jiwa ku dalam meniti kekelaman hidup


seindahtitianpelangi,

Ijinkan Aku Merangkum makna Dalam Helaian Baitan Puisi

Baitan kata ku bukanlah sebuah oase di padang pasir
Baitan kata ku bukanlah guratan seindah kata pujangga
Hanya sebatas untaian kata biasa
Yang menghadir dalam setiap belain makna

Aku hanyalah manusia biasa
Dengan sekeping jiwa yang masih kotor ini mengadu
Ingin menghiba jasad temaram pesona
Demi helaian kata dalam goresan puisi

Baitan kata ku bukanlah sebuah oase di padang pasir
Baitan kata ku bukanlah guratan seindah kata pujangga
Aku hanya mencoba menghadir
Bagi jiwa jiwa yang kadang melupakan daun jendela yang lupa terkunci

Biarkan aku terbunuh sepi
Biarkan aku tertikam sunyi
Asalkan untaian puisi ini akan tetap mengabadi
Dan memberikan setetes cahaya penerang bagi jiwa - jiwa yang mungkin masih memerlukan uluran kemurnian persahabatan

Maka biarkan kita saling berbagi
Merasakan bersama kepahitan dalam kekecewaaan, pengkhiatan, ataupun derai tangis kesepian
Merasakan bersama keindahan dalam cinta yg terbalas, tercapai impian ataupun kehangatan persahabatan
Merasakan bersama puncak kerinduan yang kadang memuncak dalam setiap ketinggian malam

Aku sadar ......
Untaian kata dari ku hanyalah baitan kata sederhana
Belum bisa menjabarkan tentang semua keinginan dan rasa yg terdekam darimu

Namun .......
Biarkan kita tetap bersama menjalani
Saling memapah dan berbagi rasa dalam setiap letih dan keterpurukan ini





seindahtitianpelangi,

Hikayat Cinta Yang Mengalir Lewat Titian Dunia Maya

Kita pernah mengukir sebuah tirai malam
Lewat sentuhan jari jari pada papan keyboard
Di selingi cahaya monitor yang berpendar pendar

Lalu kita saling berbagi dan berkeluh kesah
Tentang kepahitan kisah duka
Tentang kemanisan kisah bahagia
Meramu nya lewat kerlipan mata dan seutas senyum yang kadang tercipta

Rasa yang tumbuh
Bersemi merekah mewangi
Mengantar jiwa kita
Pada tatanan aliran serpihan - serpihan asmara

Dunia kita mungkin bukan dunia yang benar - benar nyata
Namun kisah cinta kita seindah kisah rama shinta
Kisah kita juga seagung epilog Mahabrata
Meski hanya sekedar di dunia maya

Aku tahu
Aku telah menggenggam seseorang yang menebarkan keagungan rasa
Aku pun pahami
Kau pun mempunyai seseorang tempat kau berteduh dalam penat dan letih

Namun ......
Dunia maya ini telah menyatukan kita
Membuih lewat deburan ombak
Melayang lewat semilir angin
Dan kita menyatu di dalam dunia perselancaran kisah suci asmara


seindahtitianpelangi,

Harum Semerbak Mewangi Di Kebun Bunga Setaman Hati

Tempat itu sangat indah
Semerdu burung - burung yang saling berdendang
Kawanan kumbang datang menghinggap terlenakan
Mendamba serbuk dalam setiap helaian kuncup bunga

Sekuntum bunga mengandung sekumpulan mana
Akan sebuah semanis kasih sayang
Ataupun sekelam pengkhianatan
Dan mengiringi dalam setiap jejak langkah hidupmu

Bunga mawar melambangan kasih sayang
Bunga melati melambangkan kesucian
Bunga akasia melambangkan cinta yang terpendam
Bunga aster melambangkan kehalusan
Bunga dahlia melambangan pengkhianatan
Bunga tulip melambangkan kesetiaan
Bunga anggrek melambangkan kecantikan
Bunga lily melambangan keromantisan

Kumpulan bunga tersebut tumbuh merekah
Menyejukkan hati yang memandang
Menaburkan kekaguman bagi yang mencinta keindahan

Kumpulan bunga mempesona setiap umat manusia
Keharumannyapun menjulang tinggi hingga ujung nirwana
Dan akan selalu tersimpan di sisi sanubari
Bagi mereka yang menyukai arti pecinta seni sejati






seindahtitianpelangi,

Cinta Dalam Sebuah Potongan Puzzle

Cinta ini terkotak - kotak
Kadang lurus kadang kadang memanjang
Penuh liku
Intrik - intrik persaingan

Cinta ku adalah sebuah potongan
Pencarian melelahkan
Demi menutup hasrat
Mencari tempat berteduh kala tetesan hujan datang menderas

Cinta mu adalah sebuah pencarian dari kenangan masa silam
Akan sebuah sosok pujaan
Mencoba mencari berbagai persamaan
Walaupun tahu manusia kembar pun mempunyai perbedaan

Rasa penasaran mu memuncak
Mencari sebuah tokoh khayalan
Padahal itu hanyalah sebuah fatamorgana
Sebuah potongan puzzle untuk pelengkap kesempurnaanmu

Kau tetap mencari nya
Aku tetap menunggumu
Kau putus asa tak menemukan nya
Aku telah terdekam dalam kesepian yang menikam nikam




seindahtitianpelangi,

Ada Sebentuk Kerinduan Di Tengah Hujan Yang Turun Menderas

Hari ini
Hujan turun menderas
Petir menggelegar
Dan butiran nya pun jatuh hingga tepian rumah ku

Di tengah hujan ini masih saja terbesit
Akan sebuah rasa yang selalu saja mendekamku dalam setiap puncak ketinggian malam
Dalam setiap jejak langkah ku
Pada seraut wajah dan tingkah polahmu

Oh rasa
Kau hujamkan aku pada sebuah nilai kerinduan
Rindu yang menikam nikam
Dan meninggalkan saputan awan mendung di rautan wajah mu

Oh Tuhan
Berilah aku ketabahan
Dalam menghadapi
Kehampaan pada sebuah jalan yang penuh semak berbatu ini

Maka biarkan ku titip kan salam lewat awan
Yang akan menyampaikan kerinduanku padamu bersama tetesan hujan yang turun menderas







seindahtitianpelangi

Ada Rautan Wajahmu Dalam Setiap Helai Napasku

Aku melangkah
Menyusuri bidakan waktu
Mencoba menggapai asa
Untuk melupakanmu

Kehangatan pancaran sorotan matamu
Menyerpih di persimpangan
Kala kau torehkan sayatan luka
Memerih jiwa menusuk sukma ku

Kau benamkan ku dalam keterpurukan
Kau tanam benih - benih kebencian
Dan tumbuh menjadi tanaman kehampaan ku

Namun apalah daya
Jeritan hati ini terlalu menikam balutan sukma
Kerinduan ini terlalu mengharu biru
Dan rautan wajahmu selalu ada dalam setiap helai napasku

Wahai belahan jiwa curahan hati ku
Masih adakah secuil kenangan manis kita
Dalam ingatanmu di setiap helaian rintikan gerimis yang terkadang menghapus saputan kenangan.




seindahtitianpelangi,